Berita

Penelitian

Pengumuman

Agenda

Acara

Pengabdian

carousel

Headline

Beasiswa

Artikel

Galeri

SDGs 15

SDGs 4

SDGs 11

SDGs

Pelatihan

Artikel Penelitian

Artikel Pengabdian

SDGs 1

SDGs 2

SDGs 3

SDGs 5

SDGs 6

SDGs 7

SDGs 8

SDGs 9

SDGs 10

SDGs 12

SDGs 13

SDGs 14

SDGs 16

SDGs 17

Kegiatan Universitas

Kegiatan Penelitian

Kegiatan Pengabdian

Prestasi

Aktivitas Mahasiswa

Kemahasiswaan

Hak Kekayaan Intelektual

Erasmus

Dies Natalis

Tata Kelola

Forum Wakil Rektor

Kerja Sama

Kampus Merdeka

Pendidikan

Penerimaan

Kehidupan Kampus

Alumni & Karir

Inovasi

Kampus Sehat

World Class University

Panduan

Peraturan

Tender

Layanan

Info Penelitian

Bima KEMDIKBUD

Renstra

Hasil Penelitian

Panduan Penelitian

SDGs Headline

Fokus Utama

Artikel Utama

Kuliah Umum

Arsip Hari Ini

Edukasi Arsip

Informasi Penting

Kalender

Ujian Komprehensif

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) terus menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam negeri dan luar negeri. Terbaru, USU membuka peluang kerja sama dengan Amerika Serikat. Hal itu dibahas saat kunjungan Konsulat Amerika Serikat untuk Indonesia Wilayah Sumatera Gordon S Church ke USU, Selasa (9/11/2021). Rektor USU, Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, menyambut hangat dan ramah perwakilan Amerika di Medan itu. Baik Muryanto dan Gordon saling lempar sapa serta membuka pembicaraan mengenai kerja sama lebih lanjut di masa mendatang antara USU dengan Pemerintah Amerika Serikat. Muryanto Amin menyebutkan kerja sama yang akan dijalin nantinya lebih menitik beratkan pada bidang pendidikan. Beberapa universitas di Amerika Serikat nantinya diharapkan dapat berkolaborasi dengan USU. Seperti diketahui, Amerika Serikat memiliki berbagai universitas top dunia. “Kehadiran Mr Gordon disini tentu untuk melakukan silaturahmi dan mempererat komunikasi yang ada. Di samping itu kita membicarakan peluang untuk membuka kerja sama dengan Amerika Serikat terutama dalam bidang pendidikan. Kita berharap beberapa universitas di Amerika Serikat nantinya dapat menjalin kerja sama dengan kita,” kata Muryanto Amin. Sebagai tindak lanjut, Muryanto Amin menyebutkan USU akan menyusun serangkaian program untuk kerja sama tersebut. Beberapa di antaranya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. “Ya beberapa program kita siapkan. Yang pasti kita berharap dapat mengunjungi beberapa universitas di sana untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Selain itu juga kita berharap dapat melakukan program pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, dan juga penelitian bersama,” sebutnya. Konsulat Amerika Serikat untuk Indonesia Wilayah Sumatera Gordon S Church sendiri mengapresiasi USU yang telah menerima kunjungannya tersebut. Ia menyebutkan hal tersebut menjadi penyemangat untuk merealisasikan rencana kerja sama antara USU dan Amerika Serikat nantinya. “Tentu saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi atas penyambutan kunjungan saya ini. Saya berharap realisasi kerja sama yang kita bicarakan tadi dapat segera terwujud dalam waktu dekat,” kata Gordon. Sebelumnya, Church pernah bertugas di Kedutaan Besar AS Seoul, Korea sebagai Kepala Perdagangan dan Kebijakan Ekonomi. Lalu berpindah ke Kedutaan Besar AS Jakarta sebagai Sekretaris Pertama. Selanjutnya bergabung dengan Kedutaan Besar AS Berlin, Jerman sebagai Sekretaris Kedua, dan juga sebagai Konsulat AS Chennai, India menduduki jabatan Wakil Konsulat.Mengusung semangat Transformation Towards the Ultimate, USU menetapkan internasionalisasi kampus sebagai rencana strategis utamanya. Upaya internasionalisasi diwujudkan dalam kerja sama dengan berbagai universitas di dunia. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan keilmuan dan wawasan sivitas akademika USU.<img src="https://konten.usu.ac.id/storage/posts/27190/ANyYz50Q2V.jpeg" alt="Image"> Author: Roni Hikmah Ramadhan - HumasInterviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USUPhotographer: Irsan Mulyadi - Humas

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) terus menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam negeri dan luar negeri. Terbaru, USU membuka peluang kerja sama dengan Amerika Serikat. Hal itu dibahas saat kunjungan Konsulat Amerika Serikat untuk Indonesia Wilayah Sumatera Gordon S Church ke USU, Selasa (9/11/2021). Rektor USU, Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si,

USU Jajaki Kerja Sama Pendidikan dengan Amerika Serikat

Universitas

Bambang Riyanto

HUMAS USU - Pandemi telah memukul perekonomian nasional, salah satunya sektor pariwisata. Kondisi pariwisata dan ekonomi kreatif global sangat terpukul, hampir semua sektor yang bergabung dengan ekonomi kreatif terkena dampaknya.Menyikapi hal tersebut, Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba & Pariwisata Berkelanjutan (Pokja KK-PKDT & PB) dan Monitoring Center For Sustainable Tourism Observatory Universitas Sumatera Utara mengadakan Multistakeholder Meeting. Dengan topik “Upaya Pemulihan Sektor Pariwisata Pascapandemi Covid-19”, acara tersebut diadakan secara daring melalui zoom meeting pada Selasa (09/11/2021).Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama USU Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan S.Si., M.Si., Apt. mengatakan, pertemuan ini merupakan salah satu langkah penting yang terukur dari pihak yang peduli untuk meningkatkan kembali sektor pariwisata di Sumatera Utara.“Stakeholder meeting ini membahas upaya, tantangan dan solusi untuk mengembalikan kondisi wisata di Sumatera Utara seperti pada masa keemasannya sebelum pandemi menghampiri,” ucap Poppy.Poppy menambahkan, optimisme harus dijaga dengan baik. Pemerintah harus gencar melakukan perlindungan dan antisipasi. Pemerintah, sektor industri, komunitas dan kelompok masyarakat diharapkan ikut menyusun pengembangan pariwisata.Ketua Pokja KK-PKDT & PB USU Ir. Nurlisa Ginting, MSc, PhD, IPM menyampaikan laporannya mengenai kondisi pariwisata di Sumatera Utara khususnya Danau Toba. Ia menjelaskan, Jumlah kunjungan wisatawan sangat mempengaruhi jumlah tenaga kerja bagi masyarakat lokal. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan yang terjadi akibat Pandemi COVID19 juga mempengaruhi para pengusaha dalam Industri pariwisata yang terpaksa untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya.“Masyarakat perlu disiapkan dengan beragam keterampilan seperti keterampilan sebagai pemandu, penerjemah, manajer keuangan, manajer pemasaran, dan lain-lain yang akan dikelola di Badan Kreatif dan Inovasi,” kata Nurlisa.Berdasarkan survey, pandemi mengakibatkan sebagian besar pelaku wisata di kawasan sekitar Danau Toba mengalihkan sementara sumber pemasukan ekonomi keluarga dari sektor pariwisata menjadi sektor pertanian.“Para local heroes perlu didorong untuk tetap memotivasi partisipasi dari masyarakat lokal di tengah pandemi,” ujarnya.Mengenai langkah-langkah pemulihan sektor pariwisata di Sumatera Utara, Kepala Bidang Bina Objek Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provsu (Disbudparsu), Maike M Ritonga menyampaikan bahwa Disbudparsu melakukan program kegiatan untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan.Program-program tersebut berupa program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata, program pengembangan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif, program pengembangan kebudayaan, dan program pemasaran pariwisata.“Kita melakukan peningkatan daya saing sektor pariwisata melalui penataan kawasan wisata dan cagar budaya, pengembangan kawasan pariwisata Langkat, Madina dan Kepulauan Nias,” lanjut Maike.Danau Toba yang merupakan destinasi super prioritas akan dibangun secara maksimal. Selain itu, Cagar Budaya Kesultanan Langkat dan Bawomataluo hingga Gedung Nasional dan Lapangan merdeka pun akan ditata dengan serius. Digitalisasi promosi pariwisata juga akan dikembangkan. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdirektorat Tata Kelola Ekonomi Digital II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhamad Tidar Hetsaputra menjelaskan, sebagai upaya pemulihan pariwisata, Kemenparekraf telah menargetkan vaksinasi hingga 95% dari pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor.“Kita juga melakukan langkah-langkah pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu pemulihan dan perluasan pasar, peningkatan kapasitas SDM, inovasi produk dan jasa, revitalisasi destinasi pariwisata dan infrastruktur ekraf, serta peningkatan resiliensi dan daya saing usaha,” tutur Tidar. Author: Bambang Riyanto - HumasInterviewee: Dr Poppy Anjelisa Z Hasibuan - Wakil Rektor III USUPhotographer: Humas - Humas

HUMAS USU - Pandemi telah memukul perekonomian nasional, salah satunya sektor pariwisata. Kondisi pariwisata dan ekonomi kreatif global sangat terpukul, hampir semua sektor yang bergabung dengan ekonomi kreatif terkena dampaknya.Menyikapi hal tersebut, Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba & Pariwisata Berkelanjutan (Pokja KK-PKDT & PB) dan Monitoring Center For Sustainable Tourism Observatory Universitas Sumatera Utara

Webinar Pokja KK-PKDT & PB, Memulihkan Sektor Pariwisata Pascapandemi

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) mengukuhkan tiga guru besar tetap di Auditorium USU secara luring dan daring melalui live youtube pada Selasa (09/11/2021). Tiga guru besar itu, yaitu Prof. Ir. Seri Maulina, M.Si., Ph.D dari Fakultas Teknik, Prof. Dr. drg. Ameta Primasari, MDSc., M. Kes dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Prof. Ir. Lilis Sukeksi, M.Sc., Ph.D dari Fakultas Teknik.Ketiga guru besar tersebut menyampaikan pidato pengukuhannya yaitu, pidato pengukuhan oleh Sdri. Prof. Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.D dengan judul “Penilaian Siklus Hidup (Lca), Rute Menuju Eko-Efisiensi”. Pidato pengukuhan oleh Sdri. Prof. Dr. drg. Ameta Primasari, MDSc., M. Kes, berjudul “Potensi Biomarker Dan Dna Saliva Dalam Menegakkan Diagnosis Dan Prognosis Di Bidang Kedokteran Gigi”.  Serta pidato pengukuhan dari Prof. Ir. Lilis Sukeksi, M.Sc., Ph.D, yang berjudul, ”Hilirisasi Produk Turunan Kelapa untuk Meningkatkan Nilai Tambah Dan Manfaat Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.Dalam sambutannya, Rektor USU Dr. Muryanto Amin S.Sos, M.Si menjelaskan, USU akan terus menambah guru besar secara signifikan, untuk memperkuat tercapainya Renstra Periode II tahun 2020-2024. USU saat ini telah memiliki 175 orang Guru Besar, dengan perincian 141 orang Guru Besar Tetap yang berstatus PNS, sementara Guru Besar Tidak Tetap Non PNS berjumlah 34 orang.Rektor mengatakan, tiga pidato pengukuhan tersebut memiliki urgensi untuk kemajuan ilmu pengetahuan yang melengkapi kompetensi dan kebermanfaatan para bagi dosen dan mahasiswa lainnya.“Pertambahan Guru Besar Universitas Sumatera Utara dimanifestasikan sebagai energi penggerak bagi seluruh dosen di USU, untuk melaksanakan tugas mulia Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan penuh dedikasi dan mencapai Renstra USU,” tutur rektor.Menurut Muryanto, Guru Besar merupakan leader atau role model dari beberapa kegiatan yang berkaitan dengan transformasi tugas Tri Darma Perguruan Tinggi. Melalui desain kelembagaan dan program prioritas, USU akan berupaya secara terus menerus melaksanakan dan memenuhi target kinerja sesuai kriteria penilaian yang ditetapkan. Kemendikbud ristek telah menetapkan tiga tema riset yang akan mendapatkan prioritas pendanaan. Luaran yang diharapkan adalah produk ilmiah yang memiliki nilai hilirisasi dan komersialisasi. Sejalan dengan hal tersebut, Muryanto mengatakan bahwa USU akan mengelola tantangan dengan baik, salah satunya adalah mengubah proses pembelajaran di kelas yang sejalan dengan riset dan pengabdian masyarakat, serta membentuk dan memperbanyak kelompok riset.“Tagline transformation towards the ultimate harus diterjemahkan dalam setiap kegiatan Tri Darma di Universitas Sumatera Utara. Pertama, transformasi di bidang pengajaran adalah mengubah cara pembelajaran untuk memenuhi kriteria dalam MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka),” lanjut Mury.Ia menuturkan, transformasi kedua adalah bidang penelitian. Riset harus memiliki kualitas standar penilaian internasional yang diterjemahkan dalam kegiatan produk penelitian secara kolaboratif dengan berbagai disiplin ilmu.Transformasi ketiga ada pada bidang pengabdian masyarakat yaitu program pengabdian masyarakat yang direncanakan untuk luaran yang dapat memberikan nilai tambah ekonomis secara jelas dan terukur untuk kesejahteraan masyarakat.“Ketiga contoh transformasi tersebut akan dilakukan dalam rangkaian kebijakan USU agar capaian Indikator Kinerja Utama dapat memenuhi gold standard,” ucapnya.Dengan dikukuhkannya para guru besar baru ini, Muryanto berharap USU akan terus berkembang menghasilkan karya-karya terbaik dan bermanfaat. Terutama dalam peningkatan publikasi, inovasi dan pengabdian masyarakat, serta meraih kinerja reputasi di tingkat nasional maupun internasional.<img src="https://konten.usu.ac.id/storage/posts/27192/c7EWx454uQ.jpeg" alt="Image"> Author: Bambang Riyanto - HumasInterviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USUPhotographer: Amri Simatupang, Muhammad Adriansyah - Humas

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) mengukuhkan tiga guru besar tetap di Auditorium USU secara luring dan daring melalui live youtube pada Selasa (09/11/2021). Tiga guru besar itu, yaitu Prof. Ir. Seri Maulina, M.Si., Ph.D dari Fakultas Teknik, Prof. Dr. drg. Ameta Primasari, MDSc., M. Kes dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Prof. Ir. Lilis Sukeksi,

USU Kukuhkan Tiga Guru Besar Tetap, Rektor: Tambahan Energi untuk Capai Renstra

Berita Universitas

USU Jajaki Kerja Sama Pendidikan dengan Amerika Serikat

Webinar Pokja KK-PKDT & PB, Memulihkan Sektor Pariwisata Pascapandemi

USU Kukuhkan Tiga Guru Besar Tetap, Rektor: Tambahan Energi untuk Capai Renstra

Eksplor

Kategori