Asesmen PPDGS Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG USU

Diterbitkan pada

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Thumbnail
WhatsappTwitterFacebook

"Kesempatan ini akan menunjukkan sejauhmana kesiapan upaya dan komitmen yang kita lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan inovasi, kata Prof. Opim"




HUMAS USU - Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG USU) menyambut kunjungan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) dalam rangka Asesmen Lapangan Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Bedah Mulut Dan Maksilofasial. Asesmen lapangan dilaksanakan oleh dua asesor LAM-PTKes yakni, Prof. Dr. Chiquita Prahasanti, drg., Sp. Perio(K) dan Prof. Drg.Suryono, S.H., MM, Ph.D. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Nazir Alwi FKG USU, pada Senin (06/05/2024).


Wakil Rektor IV Bidang Informasi, Perencanaan, dan Pengembangan Universitas Sumatra Utara (USU), Prof. Dr. Drs. Opim Salim, M.Sc, dalam kata sambutannya mewakili Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, mengatakan pembuktian kesiapan dan komitmen FKG USU dalam peningkatan kualitas dan melakukan inovasi untuk pendidikan kedokteran gigi spesialis akan dilakukan oleh asesor yang hadir. Beliau turut mengingatkan, meningkatkan kualitas hidup pasien dan masyarakat merupakan tujuan dan prioritas seorang dokter.

“Kesempatan ini akan menunjukkan sejauhmana kesiapan upaya dan komitmen yang kita lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan inovasi,” katanya.


Dekan FKG USU, Dr. drg. Essie Octiara, Sp.KGA., Subsp.PKOA(K), menyebutkan adanya tuntutan dari stakeholders rumah sakit serta kurangnya dokter spesialis bedah mulut khususnya di Sumatera Utara menjadi alasan pendirian PPDGS Bedah Mulut Dan Maksilofasial. Perencanaan pembukaan prodi ini sudah diajukan sejak 2010.

“Pembukaan program studi ini merupakan tuntutan kebutuhan masyarakat dan stakeholders dari rumah sakit yang sangat membutuhkan spesialis bedah mulut di Sumatera Utara,” ujarnya.


Dekan FKG USU menjelaskan sebelumnya sudah ada visitasi dan dukungan dari Kolegium Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia. Lalu, setelah dilaksanakannya asesmen oleh LAM-PTKes dan mendapatkan hasil yang diharapkan, PPDGS Bedah Mulut dan Maksilofasial dapat melakukan penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini.

“Harus ada visitasi oleh LAM-PTKes dan kalau rekomendasi keluar sebelum penerimaan mahasiswa baru, kita akan menerima tahun ini,” jelasnya.


Salah satu asesor yang hadir, Prof. Dr. Chiquita Prahasanti, drg., Sp. Perio(K), menuturkan SDM harus mencapai minimal 5 orang dosen bergelar sub-spesialis untuk membuka PPDGS Bedah Mulut dan Maksilofasial ini. Beliau mendukung agar PPDGS Bedah Mulut dan Maksilofasial ini segera diresmikan dan dapat menyediakan layanan yang menjangkau masyarakat.

“SDM harus memenuhi standar minimal 5 orang dosen yang bergelar subspesialis,” tuturnya.


Prof. Drg.Suryono, S.H., MM, Ph.D., selaku asesor LAM-Ptkes menyebutkan kehadiran para asesor adalah untuk melakukan identifikasi dan klarifikasi mengenai laporan-laporan yang telah dikirimkan FKG USU kepada LAM-PTKes. Setelah itu, para asesor akan turut memberikan solusi pada hal-hal yang butuh perbaikan.

“Kami diberikan tugas untuk melakukan identifikasi dan klarifikasi,” katanya.

Tata Kelola
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down