Mahasiswa FP USU Raih Juara 3 Lomba Riset Sawit BPDPKS 2023

Bungkil inti sawit (BIS) merupakan hasil samping industri pengolahan kelapa sawit yang memiliki potensi cukup besar karena kandungan protein yang cukup tinggi, namun hanya digunakan sebagai pakan ternak karena tingkat kecernaannya yang rendah. Pengaplikasian teknologi fermentasi pada BIS, yang nantinya akan digunakan untuk pembuatan kecap BIS, diharapkan dapat mengoptimalkan kandungan nutrisi BIS, terutama kandungan protein dan tingkat kecernaannya, ujar Dr. Nauas.
08 Maret 2023 /  Renny Julia Harahap
   
Mahasiswa FP USU Raih Juara 3 Lomba Riset Sawit BPDPKS 2023

Tim mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara berhasil meraih juara 3 dalam ajang Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa Tahun 2023. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 28 Februari-3 Maret 2023 di Yogyakarta.


Tim yang berhasil mengharumkan nama fakultas dan universitas tersebut diketuai oleh Olivia Abira Rajagukguk, beranggotakan Mellynia Frikilia Pasaribu, Nehemia Agusnanto Silalahi dan Gabriella Melani yang berasal dari Program Studi Teknologi Pangan. Tim Fakultas Pertanian USU merupakan satu dari 10 finalis Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa yang berhasil lolos dari seleksi. Adapun hasil penelitian yang dipresentasikan oleh Olivia dan tim berjudul “Pemanfaatan Bungkil Inti Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Melalui Teknologi Fermentasi pada Pembuatan Kecap Bungkil Inti Sawit”. Berkat kerja keras tim dan arahan dari dosen pembimbing, akhirnya hasil penelitian tersebut berhasil meraih juara 3.


Menurut Dr. Nauas Domu Marihot Romauli, S.TP, M.Eng, selaku Dosen Pembimbing, “Bungkil inti sawit (BIS) merupakan hasil samping industri pengolahan kelapa sawit yang memiliki potensi cukup besar karena kandungan protein yang cukup tinggi, namun hanya digunakan sebagai pakan ternak karena tingkat kecernaannya yang rendah. Pengaplikasian teknologi fermentasi pada BIS, yang nantinya akan digunakan untuk pembuatan kecap BIS, diharapkan dapat mengoptimalkan kandungan nutrisi BIS, terutama kandungan protein dan tingkat kecernaannya.”


Kecap merupakan bahan tambahan pangan yang cukup umum digunakan di seluruh dunia, sehingga Kecap BIS yang dihasilkan oleh tim mahasiswa yang diketuai oleh Olivia ini diharapkan dapat menjadi bentuk inovasi pangan alternatif dengan nilai nutrisi dan kualitas mutu yang baik.


Ditambahkan Romauli, sebelumnya ada 30 proposal yang didanai dari seluruh universitas ternama di Indonesia, namun hanya 10 finalis yang berhak untuk mempresentasikannya di tahap final, termasuk di dalamnya tim Fakultas Pertanian USU.

  • Lainnya


    Loading...Loading...Loading...Loading...
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down