Sayembara Proyek Desain Pengembangan Masjid Al Musannif Lahirkan Talenta Baru dalam Arsitektur

Perguruan tinggi bukanlah menara gading, yang memisahkan antara para akademisi dengan masyarakat umum. Keduanya merupakan komponen penting yang saling membutuhkan dan harus bersinergi demi mencapai kemakmuran dalam suatu negara. Para akademisi dengan kapasitas dan kapabilitas intelektualnya diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik dalam kehidupan manusia, di mana untuk melakukannya para akademisi harus pro aktif melibatkan diri dalam berbagai aspek kehidupan yang bersentuhan dengan kepentingan masyarakat.
27 Juli 2021 /  Renny Julia Harahap
   
Sayembara Proyek Desain Pengembangan Masjid Al Musannif Lahirkan Talenta Baru dalam Arsitektur

Salah satu bentuk dari upaya tersebut telah dilakukan oleh Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, yang digandeng bekerja sama oleh Yayasan Haji Anif dalam melakukan Sayembara Proyek Desain Pengembangan Arsitektur Masjid Al-Musannif. Sayembara yang proses kegiatannya dimulai pada tanggal 14 April 2021 dengan dibukanya pendaftaran bagi para peserta, hingga 23 Juni 2021, resmi ditutup pada tanggal 21 Juli 2021 lalu. Penutupan secara resmi yang juga dibarengi dengan penyerahan hadiah kepada pemenang, dilaksanakan secara hybrid di rumah dinas Wakil Gubernur Sumatera Utara, Jalan Tengku Daud Medan. Seluruh pemenang menghadiri kegiatan tersebut, baik secara online maupun offline.

Sayembara yang memperlombakan tiga jenis sayembara, yakni sayembara proyek desain mihrab Masjid Al-Musanif, sayembara proyek model arsitektur 99 masjid dan sayembara perluasan arsitektur bangunan Masjid Al-Musanif tersebut berhasil menjaring desain-desain menarik dari talent-talent baru, para praktisi dan peminat arsitektur dari seluruh Indonesia. 

Wagubsu Drs H Musa Rajekshah, M Hum, yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan H Anif, menjelaskan bahwa sayembara dalam bidang desain masjid tersebut merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh Yayasan H Anif. Ide kreatif itu muncul saat para pengurus Yayasan H Anif tengah memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk memperingati ulang tahun ke-82 H Anif, yang jatuh pada tanggal 23 Maret 2021. Di tahun-tahun sebelumnya, pada tanggal lahir pendiri Yayasan H. Anif selalu dilaksanakan kegiatan MTQ di seluruh wilayah Indonesia. Namun terkait pandemi Covid-19 yang belum juga mereda, maka kegiatan serupa tak memungkinkan untuk dilakukan, karena akan bermuara pada terciptanya kerumunan yang dapat menciptakan klaster-klaster baru pandemi di tengah masyarakat. Akhirnya, tercetuslah ide untuk melaksanakan sayembara dan menggandeng Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU, yang dianggap berpengalaman dalam meng-handle kegiatan tersebut.

"Karena situasi pandemi MTQ tidak mungkin dilakukan. Selain itu karena orang tua kami juga berniat membangun 99 masjid yang dimulai tahun ini, maka pelaksanaan sayembara ini sejalan dengan apa yang diinginkan, sehingga yang menjadi niat orang tua kami tersebut dapat segera diwujudkan. Kami berharap masjid yang dibangun nantinya memiliki ciri khas dalam arsitektur bangunannya, agar menarik orang untuk beribadah di sana," ungkap Wagubsu.

Selain itu ditambahkannya, inti dari pelaksanaan sayembara adalah keinginan dari pihaknya agar gairah untuk berkreasi dari anak-anak Sumut dapat muncul. “Kita tahu banyak arsitek Sumut bisa hadir di sini walaupun kita buka sayembara secara nasional. Selain itu kami juga dari Yayasan H Anif ingin membangkitkan semangat anak muda dalam pembangunan masjid," jelasnya.

Ia menerangkan, bahwa Masjid Al-Musanif dibangun pada tahun 1997 dan saat ini akan dilakukan pengembangan. Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Al-Musannif juga akan menjadi tempat untuk membangun ekonomi umat, sentra UKM dan berbagai tempat kegiatan positif lainnya. 

Rektor USU Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, selaku ketua penyelenggara sayembara menyatakan, kegiatan ini adalah berkah yang membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan dunia akademik, karena dapat memperkaya talenta dan arsitektur Sumut, sehingga harus dibuat secara masif.

Sayembara ini juga menjadi kehormatan bagi USU karena memacu kreativitas anak-anak muda yang harus terus digalakkan. Apalagi arsitektur sangat berkaitan dengan peradaban sebuah komunitas, baik dalam bentuk infrastruktur fisik, jalan, rumah, dan hal-hal yang berkaitan dengan heritage. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa peradaban suatu komunitas itu tidak berlangsung stagnan dan berkembang secara terus-menerus.


"Sayembara ini juga menjadi pemicu dan media bagi anak bangsa agar bisa berkreativitas dengan karya-karya terbaiknya. Baik dalam bentuk tulisan, gambar dan lain-lain yang dinilai oleh tim independen, lalu dihargai dalam bentuk hadiah dan reward lainnya. Tentu saja ada yang kalah dan menang dalam suatu kompetisi itu biasa. Namun yang kalah bukan berarti tidak lebih baik dari yang menang, hanya saja sebuah karya itu kreativitasnya memang perlu dinilai. Untuk yang menang juga jangan terlalu berbangga hati, karena penilaian sebuah karya di sana-sini pasti akan ada revisi dan penyesuaian. Harus bisa introspeksi untuk menyempurnakan produk yang telah dihasilkan," ujarnya.

Rektor juga berharap, agar dokumen dari kompetisi dapat menjadi rujukan bagi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU untuk menjadi contoh bagi mahasiswa dan masyarakat. Sebab, ide mengenai arsitektur yang andal akan sangat dibutuhkan, khususnya yang mengadopsi kearifan lokal sehingga memiliki ciri khas dan karakter yang ada di daerah tertentu. Mengingat saat ini hampir semua gedung, khususnya yang berada di perkotaan, bentuknya hampir sama dan tidak lagi memiliki ciri khas.

“Kita perlu memperkaya bangunan fisik yang mengadopsi kearifan lokal baik dalam bentuk rumah penduduk, perkantoran dan rumah ibadah. Kenapa rumah ibadah itu penting? Karena dikunjungi oleh banyak orang. Sayembara ini turut mendukung upaya untuk melahirkan bakat-bakat baru arsitek yang unggul di tengah masyarakat,” pungkas Dr Muryanto. 

Untuk dua sayembara yakni sayembara proyek desain mihrab Masjid Al-Musanif dan sayembara proyek model arsitektur 99 masjid, penyerahan penghargaan dan hadiah telah lebih dahulu diserahkan pada 11 Mei 2021 yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Pada 21 Juli 2021 lalu dilaksanakan penyerahan hadiah kepada pemenang Sayembara Proyek Desain Pengembangan/Perluasan Arsitektur Bangunan Masjid Al Musannif. Hadiah pertama sebesar 50 juta rupiah diraih oleh Septian Ivan Putra dari Surabaya, juara kedua diraih Syandy Diantrisna Kusuma dari Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, juara III disabet oleh Hari Hajaruddin Siregar dari Medan. Sedangkan juara favorit diraih Fenny Ida Pratiwi dari Bekasi.

Seusai kegiatan, Dr Musa Rajeckshah menyatakan, bahwa hasil-hasil kejuaraan ini akan diambil untuk pembangunan 99 masjid. Banyak dapat koleksi gambar yang akan dibagikan untuk keluarga dekat yang membutuhkan dan Dewan Masjid Indonesia. Sinergi dengan USU akan dilanjutkan dalam berbagai kegiatan pembangunan yang melibatkan Yayasan Haji Anif, agar gairah anak-anak muda yang memiliki talenta di bidang arsitektur ini muncul.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Panitia dan sekaligus Ketua Departemen Arsitektur USU Dr Ir Dwira Nirfalini Aulia, M Sc, IPM, Ir Nurlisa Ginting, M Sc, Ph D, IPM (Pengarah Pelaksanaan Sayembara sekaligus Ketua Prodi S2/S3 Arsitektur USU), Ir N Vinky Rahman, MT (selaku Pengarah Pelaksanaan Sayembara dan Ketua Pendidikan Profesi Arsitek Universitas Sumatera Utara), M Safii Sitepu, S Ag, SH dan Marianto, ST (Pengarah dari Yayasan Haji Anif) dan Panitia Pelaksana Sayembara (Wahyu Abdillah, Aya Maharani dan Fitri Rahmawati Nasution, ST). (RJ)

  • Lainnya


    Loading...Loading...Loading...Loading...
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down